Teori sebelumnya menyatakan bahwa inti planet-planet gas besar macam Jupiter dan Saturnus awalnya terbentuk dari benturan antara benda-benda luar angkasa yang ukuran diameternya diperkirakan sekitar beratus-ratus kilometer. Bila ini terjadi, maka diperkirakan proses pembentukan planet tersebut dapat memakan waktu hingga 10 juta tahun.Kumpalan bentuk gas padat di lengan spiral bisa meningkatkan massa dan kepadatan. Sehingga, membentuk planet gas raksasa dalam satu tahapan proses.
Menurut teori akresi inti, proses terbentuknya planet raksasa sama dengan planet kebumian. Kelahiran planet raksasa diawali dengan pembentukan inti planet dari debu yang ada di piringan protoplanet. Debu berakumulasi membentuk inti planet yang berukuran sampai beberapa massa Bumi. Setelah terbentuk, inti kemudian menangkap gas yang ada di piringan protoplanet sebelum gas menghilang atau tidak ada lagi.
Teori alternatif lainnya, planet raksasa terbentuk lewat ketidakstabilan di dalam piringan protoplanet. Dalam model ini, planet gas akan langsung terbentuk dari ketidakstabilan gravitasi di piringan protoplanet. Akan tetapi, model ketidakstabilan ini masih tidak dapat menjelaskan kelimpahan elemen berat di Jupiter dan Saturnus. Masalah lain, model ini tidak dapat menjelaskan asal muasal Uranus dan Neptunus. Meskipun demikian, terbentuknya planet raksasa melalui ketidakstabilan piringan protoplanet masih dimungkinkan, terutama di daerah piringan protoplanet yang jauh dari bintang. Sayangnya, pemodelan kelahiran planet raksasa lewat ketidakstabilan gas belum dapat menjawab pertanyaan yang muncul dan belum teruji pada kondisi piringan protoplanet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar